Masyarakat Alami Kebutaan Tidak Dapat Manfaat BKBK, Kurniadi: Terindikasi Korupsi

Avatar

- Redaksi

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jambi – Program manfaat bantuan keuangan bersifat khusus (BKBK) yang dicanangkan oleh gubernur Jambi melalui perlindungan BPJS Ketenagakerjaan BPU untuk masyarakat ekonomi Eekstrim di Provinsi Jambi, terindikasi syarat korupsi. Pasalnya ditemukan kejanggalan dari data pemilik pemerintah,Rabu (24/07/2024).

Kurniadi Hidayat menyebutkan, program manfaat Bantuan Keuangan Bersifat Khusus(BKBK) yang dicanangkan oleh Al Haris Gubernur Jambi diduga gagal dan tidak transparan.

“Sebagaimana dikutip dari pemberitaan sebelumnya yang ditulis oleh Media Jamberita.com di tanggal 06/10/2023, Program Manfaat Bantuan Keuangan Bersifat Khusus(BKBK) yang dicanangkan Gubernur Jambi,” paparnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, anehnya di rilis resmi media Antara tertulis Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Jambi menyebutkan sebanyak Rp. 6,2 Miliar dana yang telah disalurkan kepada penerima manfaat masyarakat miskin ekstrem di Provinsi Jambi, yang dirilis pada Senin 18/09/2023 lalu.

Dalam dua rilis berita diatas ada selisih jumlah yang disalurkan ke penerima manfaat BKBK. Akan tetapi, Pemberitaan antara media dan website www.bpjsketenagakerjaan.go.id ditemukan Ada perbedaan nilai Anggaran.

“LPKNI sudah melakukan Klarifikasi ke Kabid Ibu Ani yang berkerja ke dinas Sosial provinsi Jambi, dan Ibu Ani melemparkan ke DP3AP2ÂDinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi,” jelasnya.

Kabid Dinas Sosial Provinsi Jambi saat dipertanyakan Kurniadi Soal Program tersebut tidak menggubris.

Program dana BKBK (Bantuan Khusus Bukan Keuangan) untuk masyarakat miskin ekstrim dan masyarakat pekerja rentan tidak sesuai dilapangan.

Untuk Setiap Kelurahan dan Desa mendapatkan manfaat bantuan program BKBK rata-rata 75 orang, terbagi 50 orang untuk Masyarakat Meskin Ekstrim dan 25 orang untuk Masyarakat Pekerja Rentan.

Tapi Dugaan dilapangan dari setiap Kelurahan dan Desa ada yang jumlahnya tidak sesuai, Banyak sebagian Masyarakat tidak menerima Kartu BPJSTK dan Program tersebut tidak pernah disosialisasikan.

Baca Juga :  Ditemukan Sajam, Dua Pemuda Diamuk Masa di Desa Simpang Karmeo

“Ada masyarakat yang menerima Kartu BPJSTK tapi tidak tahu manfaatnya karena tidak pernah ada sosialisasi baik dari pemerintah maupun Tim BPJSTK,” tambah Kurniadi.

Sehingga kejadian dilapangan seperti masyarakat mengalami kecelakaan kerja sampai mengalami kebutaan dan berobat di Rumah Sakit tidak menggunakan Kartu BPJSTK.

Dari data dilapangan juga ditemukan Sebagian masyarakat yang terdaftar tidak sesuai denganÂpekerjaannya yang sebenarnya.

Karena Pendataan tidak pernah melibatkan masyarakat penerima Program BKBK.

Sehingga saat terjadi kecelakaan Kerja masyarakat tidak mengetahui apa pekerjaan yang didaftarkannya, sehingga terjadi penolakan perobatan di rumah sakit.

Contoh Pekerja sesunguhnya adalah Tukang ojek, lalu mengalami kecelakaan di Jalan, saat dibawa kerumah sakit ternyata di tolak karena yang terdaftar di BPJSTK pekerjaannya sebagai petani.

Ada juga masyarakat yang telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, ternyata di daftarkan BPJSTK dan sampai saat ini program kartunya masih aktif.”bebernya

Kurniadi menambahkan, “Program ini diduga ada dugaan pemalsuan data dan indikasi ada dugaan korupsi dan penyelewengan anggaran maupun penyalahgunaan jabatan.

“Pertanyaan yang kami lontarkan kepada dinas terkait pun tidak bisa menjawab dan kelabakan. Kami menduga program yang memakai anggaran milyaran rupiah disalahgunakan, Secara tersistem dan teroganisir,” ungkapnya. (Red)

Pendapat Anda Terhadap Artikel Ini?

Berita Terkait

Diduga IE Pengedar Rokok Ilegal Wilayah Maro Sebo Ilir
Festival Suku Batin IX dan Lomba Memasak Brengkes Ikan Khas Batang Hari
Bupati Batang Hari Ingatkan Sertifikat yang Telah Diterbitkan Jangan Diagunkan untuk Kebutuhan Konsumtif
Kades Bungku Diduga Dalang Ilegal Drilling di Wilayah KM 51
LSM Gempita Minta APH Periksa Dana Bos dan Dana Komite SMKN 4
Polsek Muara Tembesi Berhasil Tangkap Pelaku Pencuri HP Oppo
Ditemukan Sajam, Dua Pemuda Diamuk Masa di Desa Simpang Karmeo
Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:57 WIB

Masyarakat Alami Kebutaan Tidak Dapat Manfaat BKBK, Kurniadi: Terindikasi Korupsi

Selasa, 23 Juli 2024 - 11:11 WIB

Diduga IE Pengedar Rokok Ilegal Wilayah Maro Sebo Ilir

Minggu, 21 Juli 2024 - 06:11 WIB

Festival Suku Batin IX dan Lomba Memasak Brengkes Ikan Khas Batang Hari

Senin, 15 Juli 2024 - 21:31 WIB

Bupati Batang Hari Ingatkan Sertifikat yang Telah Diterbitkan Jangan Diagunkan untuk Kebutuhan Konsumtif

Rabu, 10 Juli 2024 - 09:23 WIB

Perkara Dugaan Perampasan dan BPKB Palsu ACC Finance Belum Menemukan Kepastian Hukum

Senin, 8 Juli 2024 - 10:48 WIB

LSM Gempita Minta APH Periksa Dana Bos dan Dana Komite SMKN 4

Sabtu, 6 Juli 2024 - 11:23 WIB

Polsek Muara Tembesi Berhasil Tangkap Pelaku Pencuri HP Oppo

Jumat, 5 Juli 2024 - 08:20 WIB

Ditemukan Sajam, Dua Pemuda Diamuk Masa di Desa Simpang Karmeo

Berita Terbaru

Daerah

Diduga IE Pengedar Rokok Ilegal Wilayah Maro Sebo Ilir

Selasa, 23 Jul 2024 - 11:11 WIB

Kesehatan

Wabup Batang Hari Apresiasi TPPS Berhasil Turunkan Stunting

Kamis, 18 Jul 2024 - 15:08 WIB