Diduga Pemda dan Pemilik Jalan Khusus Koto Boyo Bermain Mata

Avatar

- Redaksi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 00:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batang Hari, Jambi – Sempat viral setahun yang lalu mengenai adanya dugaan praktik pungli di jalan khusus angkutan Desa Koto Boyo Kecamatan Batin XXIV. Namun, tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang maupun pemerintah daerah setempat, Jumat (13/12/2012).

Pihak berwenang maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Batang Hari seolah tidak melihat kejanggalan aktivitas pungutan di Jalan tersebut, diduga kuat menjadi praktik korupsi berjamaah.

Larangan melintas di jalan milik Pemda yang berada di Desa Koto Boyo menuju lokasi pertambangan batu bara, disinyalir kuat menjadi alibi berjalannya praktik korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah daerah membiarkan jalan tersebut beroperasi sedangkan belum diketahui standar kelayakan dan keselamatan kelayakan suatu jalan.

Pasalnya, kendaraan angkutan batu bara mau pun kendaraan hasil industri lainnya dialihkan ke jalan khusus sebelah jalan Pemda Desa Koto Boyo.

Berdasarkan informasi warga setempat, sejarah adanya jalan tersebut berawal dari dibuatnya kantong parkir angkutan batu bara yang diizinkan oleh Pemda.

“Awalnya dulu kantong parkir. Karena adanya dampak kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat dan jalan yang baru direhab tersebut tidak kuat untuk tonase batu bara. Akhirnya, dibuat jalan khusus angkutan berdekatan dengan kantong parkir menuju jalan Koto Boyo (jalan menuju pertambangan),” ujar narasumber.

Terpantau di lokasi jalan khusus itu ada petugas yang mengambil pungutan sebesar Rp. 50.000,00/mobil angkutan (batu bara/ sawit) yang mau keluar.

Petugas tersebut mengatakan bahwa jalan yang dilintasi itu merupakan milik pribadi.

“Ini jalan milik pribadi, yang punya dua orang. Salah satunya milik orang Jambi,” ungkap petugas setempat.

Ia menambahkan, “Terkait uang hasil kutipan ini ke mana saja silahkan tanya sama bos kami, karena saya hanya bekerja saja. Salah satu pemilik jalan pribadi ini orang Jambi, itu ada utusannya disini.”

Baca Juga :  LSM Gempita Minta APH Periksa Dana Bos dan Dana Komite SMKN 4

Menurut petugas itu, satu malam bisa mencapai 500 mobil truk angkutan batu bara yang melintas.

Dapat diperkirakan penghasilan jalan tersebut mencapai Rp. 25.000.000/ malam. Kegiatan tersebut tentunya menjadi tanda tanya di masyarakat, kenapa tidak berbadan hukum?

Terpisah, IN salah satu utusan dari pemilik jalan orang Jambi mengatakan, kalau persoalan mengenai kutipan itu, terus rapat dengan masyarakat langsung tanyakan kepada Bakhi (ketua BPD Desa Koto Boyo) karena saya tidak ikut dia yang pegang semua berkas-berkas.

IN mengklaim bahwa jalan tersebut punya perusahaan.

“Nama perusahaannya PT Bangoen Djipta Djambi. Tulisan perusahaannya seperti ejaan lama,” tuturnya.

Aktifnya jalan ini sejak adanya pembangunan di jalan Pemda itu. Karena selama ini masyarakat merasakan dampak dari aktivitas angkutan batu bara, mulai dari debu, sampai air sumur yang menjadi hitam ketika hujan. Sepesifikasi jalan tersebut juga bukan untuk angkutan batu bara, makanya dialihkan ke jalan bawah ini (jalan khusus).

“Saya tidak tahu mengenai ada apa tidaknya Pemda ikut alih dalam pembangunan jalan ini. Soalnya saya baru diperintahkan untuk ke sini,” jelas IN.

Mengenai karcis kutipan tidak bermerek perusahaan, IN tidak menjawab dan melemparkan kepada Bakhi.

“Terkait hal-hal yang lainnya, silahkan tanyakan ke Humas kami, bang Bakhi,” singkatnya.

Hal itu tentunya menjadi tanda tanya, adanya pengakuan dari IN bahwa jalan tersebut milik perusahaan. (Red)

Pendapat Anda Terhadap Artikel Ini?

Berita Terkait

Tidak Sekedar Mengedepankan Penghukuman, Lukber Liantama Raih Penghargaan Restorative Justice Terbaik Se-Provinsi Jambi
IWO Tanjung Jabung Barat Berikan Santunan Kepada Anak Yatim Tahfizd
Wabup Batang Hari Lepaskan Ratusan Peserta Fun Trail Adventure Tambat
Kebersamaan Ibu-Ibu Dalam Kegiatan Jambore Kader PPK Kecamatan Muara Tembesi
Inilah Tarif Kegiatan Bimtek Para Kades ke Bali
Masyarakat Alami Kebutaan Tidak Dapat Manfaat BKBK, Kurniadi: Terindikasi Korupsi
Diduga IE Pengedar Rokok Ilegal Wilayah Maro Sebo Ilir
Festival Suku Batin IX dan Lomba Memasak Brengkes Ikan Khas Batang Hari
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 00:28 WIB

Diduga Pemda dan Pemilik Jalan Khusus Koto Boyo Bermain Mata

Kamis, 5 Desember 2024 - 13:39 WIB

Tidak Sekedar Mengedepankan Penghukuman, Lukber Liantama Raih Penghargaan Restorative Justice Terbaik Se-Provinsi Jambi

Minggu, 4 Agustus 2024 - 14:42 WIB

IWO Tanjung Jabung Barat Berikan Santunan Kepada Anak Yatim Tahfizd

Minggu, 4 Agustus 2024 - 14:27 WIB

Wabup Batang Hari Lepaskan Ratusan Peserta Fun Trail Adventure Tambat

Jumat, 26 Juli 2024 - 07:51 WIB

Inilah Tarif Kegiatan Bimtek Para Kades ke Bali

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:57 WIB

Masyarakat Alami Kebutaan Tidak Dapat Manfaat BKBK, Kurniadi: Terindikasi Korupsi

Selasa, 23 Juli 2024 - 11:11 WIB

Diduga IE Pengedar Rokok Ilegal Wilayah Maro Sebo Ilir

Minggu, 21 Juli 2024 - 06:11 WIB

Festival Suku Batin IX dan Lomba Memasak Brengkes Ikan Khas Batang Hari

Berita Terbaru

Kriminal

Anggota Koperasi di Tebo Resah Lahannya di Garap Peti

Senin, 28 Okt 2024 - 21:28 WIB