Nasional – Kekerasan kembali terjadi di Indonesia tepatnya di wilayah hukum Sumatera Utara (Sumut) Kabupaten Karo yang merenggut nyawa wartawan beserta keluarganya pada 27 Juni lalu.
Sempurna Pasaribu wartawan Tribrata TV beserta keluarganya Elfrida boru Ginting (48 tahun, istri Sempurna), Sudi Investasi Pasaribu (12 tahun, anak), dan Loin Situkur (cucu, 3 tahun) tewas terbakar di dalam rumahnya, di kawasan Nabung Surbakti Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Sumatra Utara.
Siaran Dewan pers No. 5/SP/DP/VII/2024 yang ditanda tangani oleh ketua Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S., menyatakan, perlu dibentuk tim investigasi bersama untuk usut kebakaran di rumah wartawan di Karo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam suratnya, Dewan Pers membentuk tim pencari fakta dari Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Sumut, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan telah melakukan verifikasi dan pendalaman kasus kebakaran tersebut.
Dewan Pers sangat menyesalkan terjadinya kebakaran yang merenggut nyawa tersebut. Ada dua versi yang berbeda atas kejadian ini.
Versi tim KKJ menyatakan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI dan terkait dengan pemberitaan perjudian di rumah oknum TNI tersebut.
Sedangkan versi lain menyebutkan, bahwa kebakaran itu lantaran ada ceceren bensin di rumah korban dan kemudian menyulut bara api. Kebetulan rumah korban memang berjualan bensin eceran.
Dewan Pers meminta Kapolri bersama Kapolda beserta Panglima TNI membentuk tim penyeledikan yang bersikap adil dan imparsial dalam mengusut kasus ini.
Tidak hanya itu, Dewan Pers juga meminta kepada Komnas HAM dan LPSK untuk turut serta secara melakukan upaya investigasi dan memberikan perlindungan yang dianggap perlu kepada keluarga korban.
Secara khusus Dewan Pers mengimbau wartawan dan media agar bekerja secara profesional dan memegang teguh Kode Etik Jurnalistik (KEJ) serta aturan lain yang terkait. Dewan Pers berharap peristiwa semacam ini tak lagi terjadi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik. (Red)