Bupati Batang Hari Ingatkan Sertifikat yang Telah Diterbitkan Jangan Diagunkan untuk Kebutuhan Konsumtif

Avatar

- Redaksi

Senin, 15 Juli 2024 - 21:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batang Hari, Jambi -Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief menghadiri sekaligus menyerahkan secara simbolis Sertifikat Redistribusi Tanah Tahun 2023, program PTSL Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Batang Hari di Halaman Kantor Desa Pematang Lima Suku Kecamatan Muara Tembesi, Senin (15/07/2024).

Turut hadir pada acara tersebut para unsur Forkopimda, Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Batang Hari, para Kepala OPD, Camat Muara Tembesi, Kepala Desa Pematang Lima Suku, Forkopimca Muara Tembesi beserta masyarakat desa pematang lima suku dan undangan lainnya.

Muhammad Fadhil Arief dalam sambutannya mengatakan atas nama pemerintah Kabupaten Batang Hari menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Batanghari beserta jajaran atas kontribusinya sehingga program tanah objek reformasi agraria dapat berjalan dengan baik sesuai sukses dan lancar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga mengapresiasi kepada semua pihak atas energi kolaborasi serta akselerasinya dalam mendukung program tanah objek reformasi agraria di Kabupaten Batang Hari.

Telah menjalankan kewajiban sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2018 dengan melepaskan hak guna usahanya dalam penyediaan paling sedikit 20 persen dari luas tanah negara yang diberikan sebagai pemegang HGU untuk diberikan kepada masyarakat semoga program ini dapat menginspirasi dunia usaha sejenis untuk lebih peduli kepada lingkungan dan masyarakat yang berada di sekitar usahanya.

“Program ini merupakan bentuk program nyata kepedulian masyarakat pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan legalitas kepemilikan tanah demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” tuturnya.

Tujuan retribusi Tanah ini adalah untuk mengurangi ketimpangan struktur kepemilikan penguasaan penggunaan dan pemanfaatan tanah serta memberikan kepastian hukum hak atas tanah kepada subjek yang memenuhi persyaratan sehingga dapat memperbaiki serta meningkatkan keadaan sosial ekonomi subjek redistribusi tanah.

Baca Juga :  Dewan Pers Libatkan Unsur Wartawan, KKJ, Kapolri dan Panglima TNI Investigasi Kematian Wartawan

“Momentum penyerahan sertifikat ini hendaknya masyarakat telah mendapat kepastian hak sekaligus sebagai modal pendampingan usaha yang berdaya dan berhasil guna bagi peningkatan kesejahteraan hidup dan ketika sertifikat tanah yang telah diserahkan,” tambah Fadhil.

Menurutnya, ada konsekuensi logis yang harus Bapak/Ibu penuhi sebagai pemilik sertifikat di mana masyarakat menerima sertifikat tanah harus memenuhi kewajibannya untuk menggunakan, mengusahakan, memanfaatkan sendiri tanahnya.

Dan yang tak kalah penting lagi adalah taati penggunaan tanah sesuai ketentuan tata ruang yang berlaku dan tidak menelantarkan tanah serta tidak mengalihkan hak atas tanah kepada pihak lain.

“Dalam rangka pelaksanaan reformasi akses kepada masyarakat diperbolehkan untuk menggunakan sertifikat ini untuk modal usaha pada sektor informal dan ketimpangan sosial ekonomi yang semakin memanfaatkan suatu wilayahnya demi kesejahteraan,” jelas Bupati Batang Hari.

Walaupun akan dijadikan sebagai agunan untuk hal-hal yang produktif yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga, jangan untuk kegiatan yang berbau konsumtif semata.

“Selanjutnya, kepada semua aparatur pemerintah dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten untuk ikut serta mensosialisasikan, menanamkan kesadaran serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya legalitas aset tanah,” tegas Bupati. (Red)

Pendapat Anda Terhadap Artikel Ini?

Berita Terkait

Kades Bungku Diduga Dalang Ilegal Drilling di Wilayah KM 51
LSM Gempita Minta APH Periksa Dana Bos dan Dana Komite SMKN 4
Polsek Muara Tembesi Berhasil Tangkap Pelaku Pencuri HP Oppo
Ditemukan Sajam, Dua Pemuda Diamuk Masa di Desa Simpang Karmeo
Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup
Exploring Bandung’s Natural Wonders: From Volcanic Landscapes to Majestic Waterfall
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Juli 2024 - 21:31 WIB

Bupati Batang Hari Ingatkan Sertifikat yang Telah Diterbitkan Jangan Diagunkan untuk Kebutuhan Konsumtif

Senin, 15 Juli 2024 - 08:51 WIB

Kades Bungku Diduga Dalang Ilegal Drilling di Wilayah KM 51

Rabu, 10 Juli 2024 - 09:23 WIB

Perkara Dugaan Perampasan dan BPKB Palsu ACC Finance Belum Menemukan Kepastian Hukum

Senin, 8 Juli 2024 - 10:48 WIB

LSM Gempita Minta APH Periksa Dana Bos dan Dana Komite SMKN 4

Jumat, 5 Juli 2024 - 08:20 WIB

Ditemukan Sajam, Dua Pemuda Diamuk Masa di Desa Simpang Karmeo

Kamis, 30 Maret 2023 - 20:15 WIB

Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup

Selasa, 28 Maret 2023 - 16:24 WIB

Exploring Bandung’s Natural Wonders: From Volcanic Landscapes to Majestic Waterfall

Berita Terbaru